MAKALAH
LEMAK
Disusun oleh :
Nama : Asri Manda Nurfadhilah
Prodi : D III Keperawatan
PRODI D III KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA
TAHUN AJARAN 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah
satu senyawa organik golongan ester yang banyak terdapat dalam tumbuhan, hewan,
atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lemak. Lemak pada
tubuh manusia terdapat pada jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan
lemak sekitar ginjal, yang mencapai 90%, sedangkan pada jaringan otak sekitar
75% sampai 70%. Lemak pada suhu kamar berbentuk cair, sedangkan istilah lemak
biasanya digunakan untuk yang berwujud padat. Lemak umumnya bersumber dari
hewan, sedangkan minyak dari tumbuhan.
B.
Identifikasi
Dari
uraian latar belakang di atas, maka timbullah berbagai masalah yang dapat di
identifikasi, yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud
dengan lemak?
2. Bagaimanakah rumus
struktur dan tata nama lemak?
3. Bagaimanakah
pengklasifikasian lemak berdasarkan kejenuhan ikatan?
4. Bagaimanakah
sifat-sifat lemak?
5. Bagaimanakah reaksi
pengenalan lemak?
6. Apa kegunaan lemak
bagi kehidupan sehari-hari dan tubuh manusia?
7. Bagaimana proses
metabolisme lemak dalam tubuh?
C.
Pembatasan
Setelah
mengidentifikasi yang dikemukakan diatas, maka penelitian ini dibatasi hanya
pada pengertian dan pemahaman mengenai lemak dan metabolisme.
D.
Tujuan
Makalah
ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa
itu lemak.
2. Untuk mengetahui rumus
struktur dan tata nama lemak.
3. Untuk mengetahui
pengklasifikasian lemak berdasarkan kejenuhan ikatan.
4. Untuk mengetahui
sifat-sifat dari lemak.
5. Untuk mengetahui
reaksi pengenalan lemak.
6. Untuk mengetahui
kegunaan lemak bagi kehidupan sehari-hari dan tubuh manusia.
7. Untuk mengetahui
proses metabolisme lemak dalam tubuh.
E.
Manfaat
1. Kita dapat mengetahui
apa yang dimaksud dengan lemak.
2. Kita dapat mengetahui
rumus struktur dan tata nama lemak.
3. Kita dapat mengetahui
pengklasifikasian lemak berdasarkan kejenuhan ikatan.
4. Kita dapat mengetahui
sifat-sifat dari lemak.
5. Kita dapat mengetahui
reaksi pengenalan lemak.
6. Kita dapat mengetahui
kegunaan lemak bagi kehidupan sehari-hari dan tubuh manusia.
7. Kita dapat mengetahui
proses metabolisme lemak dalam tubuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Lemak
Lemak
adalah ester dari gliserol dengan asam-asam lemak (asam karboksilat pada suku
tinggi) dan dapat larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter
(C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak dapat
larut dalam pelarut yang disebutkan di atas karena lemak mempunyai polaritas
yang sama dengan pelarut tersebut. Beberapa lemak ada pula yang dapat larut
oleh air.
Bahan-bahan
dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan
zat terlarut . Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses
kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi
dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat
diekstraksi dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat
dinetralkan kembali dengan menambahkan asam sulfat encer (10 N) sehingga
kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi dengan pelarut
non-polar.
Lemak
dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti
“triester dari gliserol” . Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester
. Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam
karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang
panjang dan tidak bercabang.
B.
Struktur Umum dan Tatanama Lemak
HO-CH2 R-COO-CH2
3R-COOH
+ HO-CH R-COO-CH + 3H2O
HO-CH2 R-COO-CH2
Asam
alkanoat (asam lemak) + gliserol (1,2,3-propanatriol) lemak
(gliserol trialkanoat)
Pada
rumus struktur lemak di atas, R1-COOH, R2-COOH, dan R3-COOH adalah
molekul asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekkul asam lemak itu
boleh sama (disebut asam lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut asam lemak
campuran). Tetapi pada umumnya molekul terbentuk dari dua atau lebih macam asam
lemak.
Nama
lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata
gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
Contoh:
CH2-COO-C17H35 CH2-COO-C17H33
CH
-COO-C17H35 CH
-COO-C17H33
CH2-COO-C17H35 CH2-COO-C17H33
Gliseril
tristearat
(tristearin) gliseril
trioleat (triolein)
CH2-COO-C11H23
CH
-COO-C15H31
CH2-COO-C17H35
Gliseril
lauro palmitostearat
C.
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan
1. Jenis-Jenis Asam Lemak
Berdasarkan
jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuh
Asam
lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat,
dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuh
Asam
lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang menngandung ikatan rangkap pada rantai
karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
2. Hidrolisis Lemak
Hidrolisis
lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.
CH2-COO-R1 CH2-OH
CH
-COO-R2 hidrolisis CH-OH + 3RCOOH
CH2-COO-R3 CH2-OH
D.
Sifat-Sifat Lemak
1. Sifat-sifat fisik Lemak
a. Bau
amis (fish flavor) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetil-amin dari
lecitin.
b. Bobot
jenis dari lemak biasanya ditentukan pada temperatur kamar.
c. Indeks
bias dari lemak dipakai pada pengenalan unsur kimia.
d. Minyak
tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (coastor oil0, sedikit larut dalam
alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter, karbon disulfida dan pelarut
halogen).
e. Titik
didih asam lemak semakin meningkat dengan bertambahnya panjang rantai karbon.
f. Rasa
pada lemak selain terdapat secara alami, juga terjadi karena asam-asam yang
berantai sangat pendek sebagai hasil penguraian pada kerusakan lemak.
g. Titik
kekeruhan ditetapkan dengan cara mendinginkan campuran lemak dengan pelarut
lemak.
h. Titik
lunak dari lemak ditetapkan untuk mengidentifikasikan minyak.
i. Shot
melting point adalah temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari lemak.
j. Slipping
point digunakan untuk pengenalan lemak alam serta pengaruh kehadiran
komponen-komponennya.
2. Sifat-sifat kimia
Lemak
a. Esterifikasi
Proses
esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida, menjadi
bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang
disebut interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada prinsip
transesterifikasi Fiedel-Craft.
b. Hidrolisa
Dalam
reaksi hidrolisis, lemak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan
gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak. Ini terjadi karena
terdapat sejumlah air dalam lemak tersebut.
c. Penyabunan
Reaksi
ini dilakukan dengan penambahan sejumlah larutan basa kepada trigliserida. Bila
penyabunan telah lengkap, lapisan air yang mengandung gliserol dipisahkan dan
gliserol dipulihkan dengan penyulingan.
d. Hidrogenasi
Proses
hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak
pada lemak. Setelah proses hidrogenasi selesai, lemak didinginkan dan
katalisator dipisahkan dengan disaring. Hasilnya adalah lemak yang bersifat
plastis atau keras, tergantung pada derajat kejenuhan.
e. Pembentukan
keton
Keton
dihasilkan melalui penguraian dengan cara hidrolisa ester.
f. Oksidasi
Oksidasi
dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak atau
minyak. Terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada
lemak.
E.
Reaksi Pengenalan Lemak
Ada
beberapa reaksi pengenalan lemak, antara lain:
1. Uji akrolein
Uji
akrolein digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dan lemak. Akrolein mudah
dikenali dengan baunya yang menusuk dengan kuat. Jika lemak dipanaskan dan
dibakar akan tercium bau menusuk disebabkan terbentuknya akrolein.
2. Uji Perioksida
Uji
perioksida bertujuan untuk mengetahui proses ketengikan aksidatif pada lemak
yang mengandung asam lemak tak jenuh.
3. Uji ketidakjenuhan
Uji
ini digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
F.
Kegunaan Lemak Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Lemak
dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut.
1. Sumber energi bagi
tubuh
Lemak
dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi. Lemak
merupakan bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan
sekitar 9 kilokalori.
2. Bahan pembuatan
mentega atau margarin
Lemak
dapat diubah menjadi mentega atu margarin dengan cara hidrogenasi.
3. Bahan pembuatan sabun
Sabun
dapat dibuat dari reaksi antara lemak dengan KOH dan NaOH. Sabun yang
mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit)
dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut
sabun lunak dan di dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun
mandi.
G.
Proses Metabolisme Lemak Dalam Tubuh
Proses
metabolisme lipid menyintesis dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan
karakteristik lipid fungsional dan struktural pada jaringan individu.
1. Biosintesis
Karena
irama laju asupan karbohidratyang cukup tinggi bagi makhluk
hidup, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi
maupun disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat
energi yang terkandung dalam karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan
oleh tubuh, dan sangat sulit untuk menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan
karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah menjadi lemak.
Metabolisme yang terjadi dimulai dari:
·
Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa, galaktosapada saluran pencernaan diserap masuk ke dalam
sirkulasi darah menjadi glukosa/gula darah. Konsentrasi glukosa pada plasma darah diatur oleh tiga hormon, yaituglukagon, insulin dan adrenalin.
·
Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh
jaringan tubuh. Pada jaringan
adiposa, adiposit akan mengubah glukosa
menjadi glukosa
6-fosfat dan gliserol
fosfat,
masing-masing dengan bantuan satu molekulATP.
o
Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai
lemak.
·
Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadiglikogen. Proses ini dikenal sebagaiglikogenesis, dalam kewenanganinsulin.
o
Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun, hormon
glukagon dan adrenalin akandikeluarkan untuk memulai proses glikogenolisis yang mengubah kembali glikogen
menjadi glukosa.
·
Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi
melalui proses glikolisis untuk menjadi asam piruvat dan adenosin trifosfat.
·
Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudian menjadi asam sitrat dan masuk ke dalam siklus asam sitrat.
o
Pada saat otot berkontraksi, asam piruvat tidak dikonversi
menjadi asetil-KoA, melainkan menjadi asam laktat. Setelah otot beristirahat, prosesglukoneogenesis akan berlangsung guna
mengkonversi asam laktat kembali menjadi asam piruvat.
Sementara
itu:
·
Misel akan diproses oleh enzim lipaseyang disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol, kemudian masuk melewati celah
membran intestin.
·
Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol
ditangkap olehkilomikron dan disimpan di dalamvesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksiesterifikasi dan konversi menjadilipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan
disimpan di dalam jaringan
adiposa,
sementara yang lain akan terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL. Lemak darah adalah
sebuah istilah ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil proses
pencernaan, sama seperti penggunaan istilah gula darah walaupun:
o
trigliserida terjadi karena proses ester di dalam vesikel
kilomikron
o
lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah berbagai
macam asam lemak dan gliserol.
·
Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan
LDL akan diurai dalam sitoplasma melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol dan
asam lemak. Reaksi yang terjadi mirip seperti reaksi redoks atau reaksi Brønsted–Lowry; asam + basa --> garam + air;
dan kebalikannya garam + air --> asam + basa
o
Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis. Sejumlahhormon yang antagonis dengan insulin
disekresi pada proses ini menuju ke dalam hati, antara lain:
o
Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam
jaringan adiposa.
·
Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke dalam
proses glikolisis.
·
Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondriadengan proses oksidasi, dengan bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat, karbondioksida dan air.
Kejadian
ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi asam lemak
pada saat pembuatan triasilgliserol, suatu proses yang disebut lipogenesis atausintesis
asam lemak. Asam lemak dibuat olehsintesa
asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mereduksi
satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur
reaksi yang menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya
kembali menjadi gugus alkana. Enzim-enzim biosintesis asam lemak
dibagi ke dalam dua gugus, di dalam hewan dan fungi, semua reaksi sintasa asam
lemak ini ditangani oleh protein tunggal multifungsi, sedangkan di dalam
tumbuhan, plastid dan bakteri memisahkan kinerja
enzim tiap-tiap langkah di dalam lintasannya. Asam lemak dapat diubah menjadi
triasilgliserol yang terbungkus di dalam lipoprotein dan disekresi dari hati.
Sintesis asam lemak tak jenuhmelibatkan reaksi desaturasa, di mana ikatan ganda diintroduksi
ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia, desaturasiasam stearat oleh stearoil-KoA desaturasa-1menghasilkan asam oleat. Asam lemak tak jenuh ganda-dua (asam
linoleat)
juga asam lemak tak jenuh ganda-tiga (asam linolenat) tidak dapat disintesis di dalam
jaringan mamalia, dan oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari
makanan.
Sintesis
triasilgliserol terjadi di dalamretikulum endoplasma oleh lintasan metabolisme di
mana gugus asil di dalam asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus hidroksil dari
gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.
Terpena dan terpenoid, termasukkarotenoid, dibuat oleh perakitan dan
modifikasi satuan-satuan isoprena yang disumbangkan dari
prekursor reaktifisopentenil
pirofosfat dan dimetilalil
pirofosfat. Prekursor ini dapat dibuat dengan cara yang berbeda-beda.
Pada hewan danarchaea, lintasan
mevalonat menghasilkan
senyawa ini dari asetil-KoA, sedangkan pada tumbuhan dan bakteri lintasan
non-mevalonat menggunakan piruvat dangliseraldehida 3-fosfat sebagai substratnya. Satu
reaksi penting yang menggunakan donor isoprena aktif ini adalah biosintesis
steroid.
Di sini, satuan-satuan isoprena digabungkan untuk membuat skualena dan kemudian dilipat dan
dibentuk menjadi sehimpunan cincin untuk membuatlanosterol. Lanosterol kemudian dapat diubah
menjadi steroid, seperti kolesteroldan ergosterol.
2. Degradasi
Oksidasi
beta adalah
proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di dalam mitokondria dan/atau di dalamperoksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak
dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan, kebalikan
proses sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan
berturut-turut dari ujung karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, danoksidasi untuk membentuk asam
keto-beta,
yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian diubah
menjadi Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O
menggunakan daur
asam sitrat dan rantai pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh dari
oksidasi sempurna asam lemak palmitat adalah 106 ATP. Asam lemak rantai-ganjil
dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik tambahan untuk degradasi.
BAB III
METODOLOGI
A.Tempat Dan Waktu
1. Tempat
Pengerjaan
tugas ini dilakukan di kampung sukawayana RT 07/02 Desa. Cikakak Kec. Cikakak
Kab. Sukabumi tepatnya di rumah Agita Safitri Putri.
2. Waktu
Pengerjaan
tugas dilakukan mulai pada hari Minggu, 04 Maret 2012 hingga selesai.
B. Metode
Metode
yang saya gunakan dalam pengerjaan tugas ini adalah studi pustaka.
C. Alat Dan Bahan
Alat
dan bahan yang saya gunakan dalam pengerjaan tugas ini, antara lain buku dan
situs internet.
D.Cara Kerja
Cara
kerja yang saya lakukan adalah dengan mengunjungi perpustakaan dan situs
internet sebagai bahan penunjang pembahasan saya.
BAB IV
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Lemak
Lemak
adalah ester yang dari gliserol dan asam-asam karboksilat pada suku tinggi yang
dapat larut dalam pelarut organik nonpolar.
B.
Rumus Struktur dan Tatanama Lemak
Rumus
umum:
CH2-COO-R1
CH
–COO-R2
CH2-COO-R3
Tatanama
lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
C.
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan
Berdasarkan
jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu: asam lemak jenuh
dan asam lemah tak jenuh. Berikut ini adalah contoh beserta rumus struktur dan
rumus molekul dari asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh yang disajikan di
dalam tabel 1.1.
Rumus struktur
|
Rumus Molekul
|
Nama Asam Lemak
|
1. Asam
lemak jenuh:
|
||
CH3(CH2)10COOH
|
C11H23COOH
|
Asam Laurat
|
CH3(CH2)14COOH
|
C15H31COOH
|
Asam Palmitat
|
CH3(CH2)16COOH
|
C17H35COOH
|
Asam Stearat
|
2. Asam Lemak Tak Jenuh
|
||
CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH
|
C17H33COOH
|
Asam Oleat
|
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
|
C17H31COOH
|
Asam linoleat
|
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2CH=CH(CH2)7COOH
|
C17H29COOH
|
Asam Linoleat
|
D.
Sifat-Sifat Lemak
Sifat-sifat
lemak dibedakan menjadi dua yaitu, sifat fisik dan sifat kimia.
1. Sifat fisik
a. Lemak hewan
berbentuk zat padat, sedangkan lemak tumbuhan berbentuk zat cair.
b. Asam lemak jenuh
mempunyai titik didih tinggi, sedangkan asam lemak tak jenuh memiliki titik
didih rendah.
c. Lemak larut pada
pelarut nonpolar. Alkohol panas adalah pelarut lemak yang baik.
2. Sifat Kimia
Dari
sifat kimianya lemak dapat dimanfaatkan sebagai pembuat berbagai macam
kebutuhan seperti lilin dengan cara hidrolisis, penyabunan atau seponifikasi
dengan cara mencampurkan lemak dengan KOH atau NaOH, dan juga sebagai pembuatan
margarin dari minyak sawit dengan cara proses hidrogenasi.
E.
Reaksi Pengenalan Lemak
Ada
beberapa reaksi pengenalan lemak, antara lain:
1. Uji akrolein digunakan
untuk mengetahui adanya gliserol dalam lemak.
2. Uji peroksida
digunakan untuk mengetahui proses ketengikan oksidatif pada lemak.
3. Uji ketidakjenuhan
digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.
F.
Kegunaan Lemak Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Sumber energi bagi
tubuh
Lemak
dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan, sumber energi, mempertahankan
suhu tubuh, dan pelarut vitamin A, D, E, dan K.
2. Bahan pembuatan
mentega dan margarin
Lemak
dapat diubah menjadi mentega atu margarin dengan cara hidrogenasi.
3. Bahan pembuatan sabun
Sabun
dapat dibuat dari reaksi antara lemak dengan KOH dan NaOH.
G.
Proses Metabolisme Lemak Dalam Tubuh
Ketika
asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan itu akan diubah menjadi
lemak. Metabolisme yang terjadi dimulai dari:
·
Misel akan diproses oleh enzim lipaseyang disekresi pankreas menjadi asam lemak, gliserol, kemudian masuk melewati celah
membran intestin.
·
Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol
ditangkap olehkilomikron dan disimpan di dalamvesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksiesterifikasi dan konversi menjadilipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan
disimpan di dalam jaringan
adiposa,
sementara yang lain akan terkonversi menjadi trigliserida, HDL dan LDL. Lemak darah adalah
sebuah istilah ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil proses
pencernaan, sama seperti penggunaan istilah gula darah walaupun:
o
trigliserida terjadi karena proses ester di dalam vesikel
kilomikron
o
lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah berbagai
macam asam lemak dan gliserol.
·
Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan
LDL akan diurai dalam sitoplasma melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi gliserol dan
asam lemak. Reaksi yang terjadi mirip seperti reaksi redoks atau reaksi Brønsted–Lowry; asam + basa --> garam + air;
dan kebalikannya garam + air --> asam + basa
o
Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis. Sejumlahhormon yang antagonis dengan insulin
disekresi pada proses ini menuju ke dalam hati, antara lain:
o
Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam
jaringan adiposa.
·
Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian menjadi dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke dalam
proses glikolisis.
·
Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondriadengan proses oksidasi, dengan bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat, karbondioksida dan air.
Kejadian
ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi asam lemak
pada saat pembuatan triasilgliserol, suatu proses yang disebut lipogenesis atausintesis
asam lemak. Asam lemak dibuat olehsintasa
asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian mereduksi
satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur
reaksi yang menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya kembali
menjadi gugus alkana. Enzim-enzim biosintesis asam lemak
dibagi ke dalam dua gugus, di dalam hewan dan fungi, semua reaksi sintasa asam
lemak ini ditangani oleh protein tunggal multifungsi, sedangkan di dalam
tumbuhan, plastid dan bakteri memisahkan kinerja
enzim tiap-tiap langkah di dalam lintasannya. Asam lemak dapat diubah menjadi
triasilgliserol yang terbungkus di dalam lipoprotein dan disekresi dari hati.
Sintesis asam lemak tak jenuhmelibatkan reaksi desaturasa, di mana ikatan ganda diintroduksi
ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia, desaturasiasam stearat oleh stearoil-KoA desaturasa-1menghasilkan asam oleat. Asam lemak tak jenuh ganda-dua (asam
linoleat)
juga asam lemak tak jenuh ganda-tiga (asam linolenat) tidak dapat disintesis di dalam
jaringan mamalia, dan oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari
makanan.
Sintesis
triasilgliserol terjadi di dalamretikulum endoplasma oleh lintasan metabolisme di
mana gugus asil di dalam asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus hidroksil dari
gliserol-3-fosfat dan diasilgliserol.
Terpena dan terpenoid, termasukkarotenoid, dibuat oleh perakitan dan
modifikasi satuan-satuan isoprena yang disumbangkan dari
prekursor reaktifisopentenil
pirofosfat dan dimetilalil
pirofosfat. Prekursor ini dapat dibuat dengan cara yang berbeda-beda.
Pada hewan danarchaea, lintasan
mevalonat menghasilkan
senyawa ini dari asetil-KoA, sedangkan pada tumbuhan dan bakteri lintasan
non-mevalonat menggunakan piruvat dangliseraldehida 3-fosfat sebagai substratnya. Satu
reaksi penting yang menggunakan donor isoprena aktif ini adalah biosintesis
steroid.
Di sini, satuan-satuan isoprena digabungkan untuk membuat skualena dan kemudian dilipat dan
dibentuk menjadi sehimpunan cincin untuk membuatlanosterol. Lanosterol kemudian dapat diubah
menjadi steroid, seperti kolesteroldan ergosterol.
BAB V
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Lemak
adalah ester yang dari gliserol dan asam-asam karboksilat pada suku tinggi yang
dapat larut dalam pelarut organik nonpolar.
Tatanama
lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
Berdasarkan klasifikasi kejenuhan ikatannya lemak dibagi menjadi yaitu lemak
jenuh dan lemak tak jenuh.
Pada
umumnya lemak bersifat tidak mudah larut dalam air dan bisa larut dengan baik
pada pelarut nonpolar dan alkohol panas.
Ada
3 cara dalam mengenali lemak, anatara lain: uji akrolein, uji peroksida, dan
uji kejenuhan.
Dalam
kehidupan sehari-hari lemak berguna sebagai sumber energi, pembuatan sabun dan
pembuatan margarin.
Pada
metabolisme tubuh lemak berperan sebagai pengganti energi yang kurang akibat
sudah habisnya energi utama pada tubuh atau sebagai cadangan makanan dalam proses
metabolisme tubuh.
B.
Saran
Laporan
ini masih belum mencapai sempurna, sehingga pembaca dapat menambahkan atau
menghapus bagian yang kurang.
DAFTAR PUSTAKA
Kusnawan,
E. 2008. Panduan Pembelajaran KIMIA untuk SMA/MA kelas XII. Bogor: PT.Siem
& Co.Jakarta
Utami,
budi, dkk. 2010. KIMIA untuk SMA/MA kelas XII Program Ilmu Alam. Bandung: Buku
Sekolah Elektronik
Novianto,
Ipung S.Pd. 2011. Buku Kerja SMA KIMIA kelas XII. Surakarta: Suara Media
Sejahtera
http://www.wikipedia.co.id