PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN SISTEM FISIK
Untuk menentukan nilai persediaan barang pada akhir periode
menurut system pisik
adalah sebagai berikut :
1. Metode Tanda Pengenal Khusus
2. Metode RataRata
3. Metode MPKP ( FIFO )
4. Metode MTKP ( LIFO )
5. Metode Persediaan Dasar.
1. Metode Tanda Pengenal Khusus
Dalam metode tanda pengenal khusus ( specific identification ) setiap barang
yang dibeli atau yang masuk diberi kode / tanda pengenal yang
menunjukkan
harga per satuan sesuai faktur yang diterima. Pada metode ini
sudah jelas harga
per satuannya Dengan demikian untuk mengetahui jumlah atau nilai
persediaan
pada akhir periode tinggal mengalikan jumlah barang yang masih ada
dengan
harga yang tercantum dalam etikaet barang tersebut.
2. Metode RataRata
a. Metode RataRata
Sederhana
Dalam metode ini harga barang ditentukan dengan cara membagi
jumlah
harga beli per satuan setiap transaksi pembelian dan persediaan
awal
dengan frekwensi pembelian dan persediaan awal periode.
b. Metode RataRata
Tertimbang
Dalam metode ini harga barang ditentukan dengan cara membagi
jumlah
harga barang yang tersedia untuk dijual yakni jumlah persediaan
awal
ditambah jumlah pembelian dengan kuantitas barang tersebut.
3. Metode MPKP ( FIFO )
Dalam metode ini, barang yang lebih dulu masuk diaggap lebih dulu
keluar atau
dijual sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan
barang yang dibeli
atau yang masuk belakangan. Jadi harga pokok barang yang keluar
(dijual)
dihitung berdasarkan harga barang yang dibeli lebih dahulu, sesuai
dengan
jumlah pembeliannya. Atau dengan kata lain nilai persediaan akhir
barang
didasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir, sesuai dengan
jumlah
unitnya.
4. Metode MPKP ( LIFO )
Dalam metode ini, barang yang terakhir masuk diaggap lebih dulu
keluar atau
dijual sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan
barang yang dibeli
atau yang masuk lebih awal. Sehingga harga pokok barang yang
terjual dihitung
berdasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir sesuai dengan
jumlah
unitnya, atau nilai persediaan barnag didasarkan pada harga barang
yang dibeli
pada awal, sesuai dengan jumlah unitnya.
5. Metode Persediaan Dasar ( Basic Stock )
Disebut juga sebagai persediaan besi, yakni persediaan minimum yang harus
dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga likuiditas perusahaannya.
Dalam metode
ini keterlambatan masuknya barang yang disebabkan adanya kemacetan
atau
sebabsebab
lain tidak mengganggu persediaan sehingga perusahaan masih
dapat melayani pelanggan atau pembeli.
Dalam metode ini persediaan akhir dihitung berdasarkan harga pokok
yang
ditetapkan. Adapun selisih antara persediaan barang yang ada
dengan
persediaan dasar dinilai dengan harga menurut metode yang
dikehendaki (
Metode ratarata,
MPKP, MTKP, harga pasar dll ).
0 komentar:
Posting Komentar