Sistem Fisik ( physical/periodical system
)
Pada system ini, Harga Pokok Penjualan ( cost of goods sold ) baru dihitung dan
dicatat pada akhir periode akuntansi. Cara yang dilakukan adalah
dengan
menghitung kuantitas barang yang ada di gudang di setiap akhir
periode,
kemudian mengalikanya dengan harga pokok per unitnya. Dengan cara
ini maka
jumlahnya, baik pisik maupun harga pokoknya, tidak dapat diketahui
setiap saat.
Konsekuensinya, jumlah barang yang
hilang tidak dapat dideteksi oleh system
ini.
Pada sistem ini nilai persediaan barang harus dihitung berdasarkan
persediaan
pisik yang ada di gudang atau stock opname. Hasil
perhitungan pisik pada akhir
periode dibuat jurnal sebagai berikut :
Untuk persediaan awal
TANGGAL
|
KETERANGAN
|
REF
|
SALDO
|
||
DEBET
|
KREDIT
|
||||
2009
|
|||||
Maret
|
31
|
Ikhtisar Laba Rugi
|
4.600.000
|
-
|
|
Persediaan
|
-
|
4.600.000
|
|||
Untuk persediaan akhir :
TANGGAL
|
KETERANGAN
|
REF
|
SALDO
|
||
DEBET
|
KREDIT
|
||||
2009
|
|||||
Maret
|
31
|
Persediaan
|
5.750.000
|
-
|
|
Ikhtisar Laba Rugi
|
-
|
5.750.000
|
|||
yang digunakan dalam system pisik ini
adalah :
1. Persediaan barang dagangan atau sediaan.
2. Pembelian barang dagangan atau Pembelian
3. Biaya Angkut Pembelian
4. Potongan Pembelian
5. Retur Pembelian
6. Penjualan
7. Potongan Penjualan
8. Retur Penjulan
9. Harga Pokok Penjualan
Dalam sistem ini mutasi persediaan barang tidak dapat diketahui
dalam bukubuku,
karena setiap pembelian barang dicatat dalam rekening pembelian.
Karena
tidak ada catatan mutasi persedian maka harga pokok penjualan juga
tidak
dapat diketahui sewaktuwaktu.
Harga Pokok Penjualan baru dapat dihitung
apabila persediaan akhir sudah dihitung.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan dilakukan sebagai berikut ;
Persediaan
Barang ( awal )
Rp……………….
|
Pembelian
( netto )
Rp ………………
|
-----------------------+
|
Barang
tersedia untuk dijual Rp
……………..
|
Persedian
barang ( akhir )
Rp……………….
|
----------------------(-)
|
Harga
Pokok Penjualan
Rp ……………….
|
Ada masalah yang timbul apabila digunakan sistem pisik, yaitu jika
diinginkan
menyusun laporan keuangan jangka pendek ( interim ) misalnya
laporan
bulanan, harus mengadakan perhitungan pisik terhadap persediaan
yang ada.
Bila jumlah dan jenis barang dimiliki cukup banyak maka akan
kegiatan ini akan
memakan waktu yang cukup lama, sehingga laporan keuangan juga akan
menjadi terlambat.
0 komentar:
Posting Komentar