Selasa, 18 September 2012

Manfaat Buah Semangka

Diposting oleh Unknown di 19.05 0 komentar
Siapa yang tak mengenal buah yang satu ini ???
Buah semangka..hmm..
Pasti dipikiran kalian sudah terbayang rasa buah semangka yang segar dan manis ini..hehe (sok tau)..
Ada info nieh seputar buah semangka..ini dia :)

Kamis, 13 September 2012

Contoh Soal Metode Perpectual PBD

Diposting oleh Unknown di 21.06 0 komentar

Contoh Soal :
PT Padas Gempal menggunakan metode perpetual dalam mencatat persediaan
barang. Pada bulan Maret 2008 mempunyai data yang berhubungan dengan
persediaan barang dagang sebagai berikut :
Maret 1 Persediaan 4.000 unit @ Rp 800
Maret 4 Pembelian 3.000 unit @ Rp 850
Maret 7 Penjualan 5.000 unit
Maret 13 Pembelian 4.000 unit @ Rp 875
Maret 19 Penjualan 5.000 unit
Maret 22 Pembelian 2.000 unit @ Rp 900
Maret 26 Penjualan 2.500 unit
Maret 30 Pembelian 5.000 unit @ Rp 850,Berdasar
dari data tersebut di atas diminta menentukan nilai persediaan barang
dagang pada tanggal 31 Maret 2008 berdasarkan metode :
a. RataRata
Bergerak
b. FIFO
c. LIFO
Jawab

Rabu, 12 September 2012

Metode Penilaian Sistem Perpectual PBD

Diposting oleh Unknown di 19.58 0 komentar

PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN SISTEM PERPETUAL
Dalam sistem perpetual setiap terjadi mutasi persediaan dicatat dalam akun
persediaan. Metode penilaian persediaan digunakan pada saat terjadi transaksi
penjualan, dengan membuat Kartu Persediaan Barang secara lengkap yang memuat
kuantitas, harga satuan, jumlah harga baik untuk lajur masuk, keluar, maupun sisa.
Kartu persediaan tersebut sebagai buku pembantu untuk tiap macam barang
digunakan atau yang dijual. Sehingga apabila perusahaan memiliki 15 jenis barang,
maka harus membuat Kartu Perseiaan barang sebanyak 15.
Format Kartu Persediaan adalah sebagai berikut :
UD MEGAH





KODE BARANG

Jln Kenari No 12B
KARTU PERSEDIAAN

NAMA BARANG

Yogyakarta








TGL
MASUK
KELUAR
PERSEDIAAN
UNIT
HARGA/UNIT
JUMLAH
UNIT
HARGA/UNIT
JUMLAH
UNIT
HARGA/UNIT
JUMLAH









































Metode penilaian persediaan dalam pencatatan secara perpetual sebagai berikut :
1. Metode RataRata
bergerak ( Moving Average )
Dalam metode ini, harga beli ratarata
dihitung setiap terjadi transaksi
pembelian. Harga pokok penjualan per satuan didasarkan pada harga ratarata
pada saat terjadi transaksi penjualan.
2. Metode FIFO
Metode ini beranggapan barang yang ada paling awal dianggap dijual paling awal
juga. Perbedaanya adalah dalam metode perpetual perhitungan harga pokok
dilakukan pada saat terjadi penjualan.
3. Metode LIFO
Pada metode ini barang yang terakhir dibeli dianggap dijual lebih dahulu. Harga
pokok dihitung pada saat terjadi penjualan.

Contoh Soal Metode Fisik

Diposting oleh Unknown di 19.56 5 komentar

Contoh soal :
PT Amanah dalam bulan Maret 2006 mempunyai data mutasi persediaan
sebagai berikut :
Maret 1
Persediaan awal 300 kg @ Rp 800,=Rp 240.000
Maret 3
Pembelian 500 kg @ Rp 775,=Rp 387.500
Maret 5
Penjualan 350 kg
Maret 10
Pembelian 700 kg @ Rp 825,=Rp 577.500
Maret 15
Penjualan 300 kg
Maret 20
Penjualan 500 kg
Maret 25
Pembelian 200 kg @ Rp 850,=Rp 170.000
Berdasarkan data di atas hitunglah nilai persediaan pada tanggal 31 Maret jika
digunakan :
a. Metode identitas khusus, dengan persediaan masih ada berasarl dari pembelian 3
Maret 350 kg, dan tgl 25 Maret 200 kg
b. Metode ratarata
·         Metode Ratarata
Sederhana
·         Metode ratarata
tertimbang
c. Metode FIFO
d. Metode LIFO
e. Metode persediaan dasar jika ditetapkan persediaan dasar 200 kg dengan harga
Rp 800,kg
dan selisih antara kuantitas persediaan yang ada dengan persediaan
dasar dihitung berdasar harga ratarata
sederhana.
Jawab :
a. Metode Identifikasi khusus
Kuantitas persediaan     = 1.700 kg – 1.150 kg = 550 kg terdiri dari
Pembelian 3 Maret         = 350 x Rp 775 = Rp 271.250
Pembelian 25 Maret       = 200 x Rp 850  = Rp 170.00
Nilai Persediaan                                          Rp 441.250
b.Metode ratarata
·         Metode Ratarata
sederhana
Kuantitas akhir = 1.700 kg – 1.150 kg = 550 kg, frekwensi pembelian 4 kali
Harga ratarata   = Rp 800,+Rp 775,+Rp 825,+Rp 850
4
= Rp 812,50
Nilai Persediaan = 550 kg x Rp 812,50 = Rp 446.875
·         Metode ratarata
tertimbang
(300kg x Rp 800,+500kg x Rp 775,+700kg x Rp 825,+200kg x Rp 850)
300kg + 500kg+700kg + 200kg
= Rp 808,82
Nilai persediaan akhir 550 kg x Rp 808,82 = Rp 444.851
c.Metode FIFO
Persediaan akhir 550kg terdiri atas :
Pembelian 25 Maret       = 200 x Rp 850,=Rp 170.00
Pembelian 10 Maret       = 350 x Rp 825,=Rp 288.750
Nilai Persediaan akhir                               Rp 458.750
d.Metode LIFO
Persediaan awal            = 300 x Rp 800,=Rp 240.000
Pembelian 10 Maret       = 250 x Rp 775,=Rp 193.750
Nilai Persediaan akhir                               Rp 433.750
e. Metode Persediaan Dasar
Persediaan dasar                      = 200 x Rp 800,             =Rp 160.000
Harga ratarata sederhana           = 350 x Rp 812,50         =Rp 284.375
Nilai Persediaan akhir                                                       Rp 444.375

Metode Penilaian Persediaan Dengan Sistem Fisik

Diposting oleh Unknown di 19.53 0 komentar

PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN SISTEM FISIK
Untuk menentukan nilai persediaan barang pada akhir periode menurut system pisik
adalah sebagai berikut :
1. Metode Tanda Pengenal Khusus
2. Metode RataRata
3. Metode MPKP ( FIFO )
4. Metode MTKP ( LIFO )
5. Metode Persediaan Dasar.
1. Metode Tanda Pengenal Khusus
Dalam metode tanda pengenal khusus ( specific identification ) setiap barang
yang dibeli atau yang masuk diberi kode / tanda pengenal yang menunjukkan
harga per satuan sesuai faktur yang diterima. Pada metode ini sudah jelas harga
per satuannya Dengan demikian untuk mengetahui jumlah atau nilai persediaan
pada akhir periode tinggal mengalikan jumlah barang yang masih ada dengan
harga yang tercantum dalam etikaet barang tersebut.
2. Metode RataRata
a. Metode RataRata
Sederhana
Dalam metode ini harga barang ditentukan dengan cara membagi jumlah
harga beli per satuan setiap transaksi pembelian dan persediaan awal
dengan frekwensi pembelian dan persediaan awal periode.
b. Metode RataRata
Tertimbang
Dalam metode ini harga barang ditentukan dengan cara membagi jumlah
harga barang yang tersedia untuk dijual yakni jumlah persediaan awal
ditambah jumlah pembelian dengan kuantitas barang tersebut.
3. Metode MPKP ( FIFO )
Dalam metode ini, barang yang lebih dulu masuk diaggap lebih dulu keluar atau
dijual sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang dibeli
atau yang masuk belakangan. Jadi harga pokok barang yang keluar (dijual)
dihitung berdasarkan harga barang yang dibeli lebih dahulu, sesuai dengan
jumlah pembeliannya. Atau dengan kata lain nilai persediaan akhir barang
didasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir, sesuai dengan jumlah
unitnya.
4. Metode MPKP ( LIFO )
Dalam metode ini, barang yang terakhir masuk diaggap lebih dulu keluar atau
dijual sehingga nilai persediaan akhir terdiri atas persediaan barang yang dibeli
atau yang masuk lebih awal. Sehingga harga pokok barang yang terjual dihitung
berdasarkan pada harga barang yang dibeli terakhir sesuai dengan jumlah
unitnya, atau nilai persediaan barnag didasarkan pada harga barang yang dibeli
pada awal, sesuai dengan jumlah unitnya.
5. Metode Persediaan Dasar ( Basic Stock )
Disebut juga sebagai persediaan besi, yakni persediaan minimum yang harus
dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga likuiditas perusahaannya. Dalam metode
ini keterlambatan masuknya barang yang disebabkan adanya kemacetan atau
sebabsebab
lain tidak mengganggu persediaan sehingga perusahaan masih
dapat melayani pelanggan atau pembeli.
Dalam metode ini persediaan akhir dihitung berdasarkan harga pokok yang
ditetapkan. Adapun selisih antara persediaan barang yang ada dengan
persediaan dasar dinilai dengan harga menurut metode yang dikehendaki (
Metode ratarata,
MPKP, MTKP, harga pasar dll ).

Contoh Soal Sistem Fisik dan Perpectual PBD

Diposting oleh Unknown di 19.51 0 komentar

Contoh soal :
Dalam bulan Januari 2007 PD Makmur Abadi memiliki data sebagai berikut :
Jan 5 Dibeli dari PT Perkasa 6 ton barang dagangan @ Rp 750.000,secara
kredit
Jan 7 Dikembalikan pada PT Perkasa barang dagangan sebanyak ½ ton
yang telah dibeli karena mutunya tak sesuai dengan pesanan.
Jan 10 Dijual kepada PT Sejahtera 3 ton barang dagangan @ Rp 825.000
Jan 12 Diterima dari CV Sejahtera 2 kwintal barang dagangan yang dijual
karena rusak.
Dari data tersebut diminta mencatat transaksi dalam jurnal umum jika
perusahaan menggunakan sistem pisik dan sistem perpetual.
Jawab :
Sistem Fisik :
TANGGAL
KETERANGAN
DEBET
KREDIT
2006
5
Pembelian
Rp 4.500.000

JAN

   Utang Usaha

Rp 4.500.000

7
Utang Usaha
Rp 375.000



  Retur Pemb. Dan Pengur. Harga

Rp. 375.000

10
Piutang Usaha
Rp 2.475.000



  Penjualan

Rp 2.475.000

12
Retur Penjln dan Pengrn Harga
Rp 165.000



  Piutang Usaha

Rp 165.000

Sistem Perpetual :
TANGGAL
KETERANGAN
DEBET
KREDIT
2006
5
Persediaan Barang Dagangan
Rp 4.500.000

JAN

  Utang Usaha

Rp 4.500.000

7
Utang Usaha
Rp 375.000



  Persediaan Barang Dagangan

Rp 375.000

10
Piutang Usaha
Rp 2.475.000



  Penjualan

Rp 2.475.000


HPP
Rp 2.250.000



  Persediaan Barang Dagangan

Rp 2.250.000

12
Retur Pnjualan dan Pengrn Harga
Rp 165.000



  Piutang Usaha

Rp 165.000


Persediaan Barang Dagangan
Rp 150.000



  HPP

Rp 150.000
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info
 

Fadhilah Ilmu Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review